Sekolah saat ini seharusnya menerapkan sistem administrasi Pendidikan berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkipnya masing-masing, semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, Setiap ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK, Sarana perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK.
Tujuan dari pembangunan website tersebut adalah untuk memudahkan semua pihak mendapatkan informasi sekitar penyelenggaraan program Rintisan Sekolah. Sedangkan kegunaan bagi para siswa adalah untuk memudahkan mencari materi pembelajaran serta sebagai media interaksi untuk mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin. Selain dari pada itu terdapat aturan yang mengharuskan adanya transparansi pengelolaan pendidikan dimana masyarakat dapat memperoleh informasi seputar kinerja satuan pendidikan.
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Web sekolah harus bersifat dinamis yaitu isi informasi web selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna web, karena web sekolah bertujuan untuk meningkatkan penyebaran informasi kepada masyarakat dan meningkatkan daya interaktif sekolah dengan siswa. Untuk itu, sekolah harus menyediakan informasi yang terbaru (update) setiap hari.
Pengelolaan website sekolah sangat bergantung pada kemampuan sekolah untuk mengembangkan dokumen perencanaan yang dapat diterapkan, perangkat teknologi yang terbaru, kompetensi pengelolaan teknologi yang terus menerus ditingkatkan, kompetensi mengolah informasi, penghargaan terhadap pengolah informasi, dan ketekunan untuk membaharui informasi web secara teratur dan berkelanjutan. Namun berdasarkan pengamatan terhadap banyak sekolah perkembangan positif pengelolaan web belum menghasilkan produktivitas secara optimal karena minimnya kompetensi sumber daya manusia dalam sistem mengelola web.
Pengelola harus menentukan untuk siapa teknologi dan informasi itu dikelola, siapa yang diharapkan dapat memetik manfaat atau disebut juga ruang lingkup sasaran yang diharapkan. Harus dipahami bahwa web yang baik perlu memenuhi beberapa indikator serta kriteria mutu. Puncak pertimbangan utama adalah sejauh mana web dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dilihat dari kebutuhannya pengelolan web sekolah harus memenuhi kriteria penunjang pengelolaan, pembelajaran, dan interaksi sosial. Pada ketiga aspek itu sekolah perlu mengembangkan skala prioritas untuk mengembangkan web secara bertahap dan berkesinambungan agar tingkat kemajuan sekolah tercermin pada perkembangan webnya.
Beberapa kegunaan Website sekolah diantaranya:
1. Memperkenalkan profil sekolah sehingga masyarakat luas mengetahui informasi apapun tentang sekolah seperti : Fasilitas yang tersedia, Kurikulum intra dan ekstra kurikuler termasuk materi pebelajaran online dan pustaka maya, prestasi yang telah diraih oleh sekolah, informasi mengenai perencanaan sekolah dan kebutuhan biaya, macam dan kualitas kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah. Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang ada.
2. Sebagai media komunikasi antara sekolah dengan dunia luar, bentuk komunikasi yang terjalin diantaranya : komunikasi antara siswa dengan guru terkait pelaksanaan pembelajaran, komunikasi antara siswa melalui media forum, komunikasi antara orangtua siswa/ calon siswa dengan sekolah melalui media email ataupun form kontak di website, komunikasi antara sekolah dengan institusi pendidikan di dalam/luar daerah, komunikasi antara sekolah dengan alumni.
3. Sebagai media resmi sekolah untuk media publikasi informasi ke masyarakat, seperti : pengumuman, Pers Release, dan Berita resmi sekolah.
Sayangnya, ada beberapa hal sering terjadi pada website-website sekolah. Mulai dari kurang update karena tidak punya tim pengurus/redaksi yang siap mengurus dan memberi informasi lewat website sekolah hingga masalah kehabisan bandwidth karena hosting yang kurang mencukupi.
Oleh karena itulah diperlukan adanya sistem pengelolaan website seperti memiliki struktur organisasi pengelola perangkat teknologi secara terstruktur yang menangani perangkat keras, perangkat lunak, tim desain web dan tim pengelola informasi serta tim redaksi yang mengelola sistem publikasi dan komunikasi.
Walaupun sepertinya terlalu ribet dan rumit untuk website sekolah, tapi hal itu sebenarnya akan sangat berguna jika benar-benar diterapkan pada website sekolah. Apalagi di jaman sekarang ini, dimana banyak orang yang suka mencari informasi lewat internet.
Masalah berikutnya adalah pada domain. Ada beberapa sekolah yang masih menggunakan domain gratisan untuk website mereka, tapi website tersebut kemungkinan besar dikelola oleh siswanya dan tidak bersifat resmi. Sementara beberapa sekolah malah beralih ke domain TLD yaitu, .com atau .net. Sementara beberapa sekolah masih menggunakan domain sch.id
Kalau bagi saya, sebuah website sekolah lebih baik jika menggunakan domain sch.id ataupun .net, kalau menggunakan .com, walaupun terkesan profesional dan lebih terkenal namun sepertinya sangat komersial dan sepertinya lebih cocok untuk bisnis atau personal dari pada sebuah website sekolah. Tapi, semua itu kembali lagi pada pihak sekolah itu sendiri.
Oke, sekian saja pembahasan saya tentang website sekolah. Bagaimana dengan website sekolah anda atau almamater anda???
Tujuan dari pembangunan website tersebut adalah untuk memudahkan semua pihak mendapatkan informasi sekitar penyelenggaraan program Rintisan Sekolah. Sedangkan kegunaan bagi para siswa adalah untuk memudahkan mencari materi pembelajaran serta sebagai media interaksi untuk mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin. Selain dari pada itu terdapat aturan yang mengharuskan adanya transparansi pengelolaan pendidikan dimana masyarakat dapat memperoleh informasi seputar kinerja satuan pendidikan.
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Web sekolah harus bersifat dinamis yaitu isi informasi web selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna web, karena web sekolah bertujuan untuk meningkatkan penyebaran informasi kepada masyarakat dan meningkatkan daya interaktif sekolah dengan siswa. Untuk itu, sekolah harus menyediakan informasi yang terbaru (update) setiap hari.
Pengelolaan website sekolah sangat bergantung pada kemampuan sekolah untuk mengembangkan dokumen perencanaan yang dapat diterapkan, perangkat teknologi yang terbaru, kompetensi pengelolaan teknologi yang terus menerus ditingkatkan, kompetensi mengolah informasi, penghargaan terhadap pengolah informasi, dan ketekunan untuk membaharui informasi web secara teratur dan berkelanjutan. Namun berdasarkan pengamatan terhadap banyak sekolah perkembangan positif pengelolaan web belum menghasilkan produktivitas secara optimal karena minimnya kompetensi sumber daya manusia dalam sistem mengelola web.
Pengelola harus menentukan untuk siapa teknologi dan informasi itu dikelola, siapa yang diharapkan dapat memetik manfaat atau disebut juga ruang lingkup sasaran yang diharapkan. Harus dipahami bahwa web yang baik perlu memenuhi beberapa indikator serta kriteria mutu. Puncak pertimbangan utama adalah sejauh mana web dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dilihat dari kebutuhannya pengelolan web sekolah harus memenuhi kriteria penunjang pengelolaan, pembelajaran, dan interaksi sosial. Pada ketiga aspek itu sekolah perlu mengembangkan skala prioritas untuk mengembangkan web secara bertahap dan berkesinambungan agar tingkat kemajuan sekolah tercermin pada perkembangan webnya.
Beberapa kegunaan Website sekolah diantaranya:
1. Memperkenalkan profil sekolah sehingga masyarakat luas mengetahui informasi apapun tentang sekolah seperti : Fasilitas yang tersedia, Kurikulum intra dan ekstra kurikuler termasuk materi pebelajaran online dan pustaka maya, prestasi yang telah diraih oleh sekolah, informasi mengenai perencanaan sekolah dan kebutuhan biaya, macam dan kualitas kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah. Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang ada.
2. Sebagai media komunikasi antara sekolah dengan dunia luar, bentuk komunikasi yang terjalin diantaranya : komunikasi antara siswa dengan guru terkait pelaksanaan pembelajaran, komunikasi antara siswa melalui media forum, komunikasi antara orangtua siswa/ calon siswa dengan sekolah melalui media email ataupun form kontak di website, komunikasi antara sekolah dengan institusi pendidikan di dalam/luar daerah, komunikasi antara sekolah dengan alumni.
3. Sebagai media resmi sekolah untuk media publikasi informasi ke masyarakat, seperti : pengumuman, Pers Release, dan Berita resmi sekolah.
Sayangnya, ada beberapa hal sering terjadi pada website-website sekolah. Mulai dari kurang update karena tidak punya tim pengurus/redaksi yang siap mengurus dan memberi informasi lewat website sekolah hingga masalah kehabisan bandwidth karena hosting yang kurang mencukupi.
Oleh karena itulah diperlukan adanya sistem pengelolaan website seperti memiliki struktur organisasi pengelola perangkat teknologi secara terstruktur yang menangani perangkat keras, perangkat lunak, tim desain web dan tim pengelola informasi serta tim redaksi yang mengelola sistem publikasi dan komunikasi.
Walaupun sepertinya terlalu ribet dan rumit untuk website sekolah, tapi hal itu sebenarnya akan sangat berguna jika benar-benar diterapkan pada website sekolah. Apalagi di jaman sekarang ini, dimana banyak orang yang suka mencari informasi lewat internet.
Masalah berikutnya adalah pada domain. Ada beberapa sekolah yang masih menggunakan domain gratisan untuk website mereka, tapi website tersebut kemungkinan besar dikelola oleh siswanya dan tidak bersifat resmi. Sementara beberapa sekolah malah beralih ke domain TLD yaitu, .com atau .net. Sementara beberapa sekolah masih menggunakan domain sch.id
Kalau bagi saya, sebuah website sekolah lebih baik jika menggunakan domain sch.id ataupun .net, kalau menggunakan .com, walaupun terkesan profesional dan lebih terkenal namun sepertinya sangat komersial dan sepertinya lebih cocok untuk bisnis atau personal dari pada sebuah website sekolah. Tapi, semua itu kembali lagi pada pihak sekolah itu sendiri.
Oke, sekian saja pembahasan saya tentang website sekolah. Bagaimana dengan website sekolah anda atau almamater anda???