Pendahuluan
Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari proses pendidikan. Satu hal yang penting dalam pendidikan adalah proses belajar mengajar. Apabila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, maka tujuan pendidikan akan tercapai. Disamping itu, adanya keterkaitan baik antara guru, siswa maupun materi pelajaran akan sangat menentukan keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar di Indonesia, pemerintah menerapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu perubahan mendasar dalam Kurikulum 2013 adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis scientific dengan lima langkah pembelajaran yaitu mengamati, bertanya, mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Namun, masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan pendekatan scientific untuk mengajar di dalam kelas. Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan pendekatan ini dapat timbul karena kurangnya persiapan yang dilakukan. Artikel ini ber tujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan guru-guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran scientific untuk mengajar di dalam kelas.

Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. (Nasution, 1999:5)
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, menentukan proses pelakasanaan dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan peserta didik nantinya, maka pengembangan kurikulum tidak bisa dikerjakan sembarangan. (Amri, 2010:61)
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat interaksi positif antara guru dengan siswa dengan menggunakan segala potensi dan sumber yang ada untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan. (Febyan, 2013). Menurut Marno (2009:161), pembelajaran dilakukan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terus menerus selama manusia hidup. Isi dan proses pembelajaran perlu dimutakhirkan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan masyarakat.

Pendekatan Scientific
Pembelajaran dengan pendekatan scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. (Hariadi, 2013). Hal tersebut juga sesuai dengan  (Alamsyahnis, 2013), proses pembelajaran scientific menyentuh tiga ranah yaitu, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses tersebut mengadopsi langkah-langkah ilmuan dalam membangun pengetahuan dengan metode ilmiah.
Ketiga ranah yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”,“tahu bagaimana” dan “tahu apa”. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills).  (Faiq, 2013)
Pembelajaran dengan pendekatan scientific memiliki beberapa karakteristik yaitu, berpusat pada siswa, melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa serta dapat mengembangkan karakter siswa. (Hariadi, 2013)

Pembahasan
Pemerintah memberlakukan Kurikulum 2013 untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu perubahan yang mendasar pada Kurikulum 2013 dibanding dengan kurikulum sebelumnya adalah pendekatan pembelajarannya yaitu pendekatan scientific. Pada KTSP ada tiga langkah dalam metode pembelajarannya, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis scientific dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami  berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Pada pendekatan scientific guru diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek dengan tujuan dapat melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Guru dapat membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami sehingga siswa mampu mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu dan membentuk pikiran kritis. Siswa diharapkan dapat memproses  informasi yang sudah dikumpulkan dan mendorong kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Selanjutnya guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari, menyampaikan hasil pengamatan dan memberi kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Dalam penerapannya di sekolah-sekolah, masih ada guru yang kesulitan dalam mengajar dengan Kurikulum 2013. Bantuan guru masih diperlukan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Untuk mengatasi kesulitan itu, perlu dijalankan program pendampingan untuk guru-guru di sekolah sasaran. Selain itu, guru-guru di sekolah sasaran juga diberikan video pembelajaran untuk mengembangkan metode pembelajaran mereka. Dalam menjalankan Kurikulum 2013, guru harus melakukan perubahan mindset dan persiapan, diantaranya persiapan pengetahuan, persiapan fisik dan mental, serta persiapan hati untuk dapat menjalankan tugas dengan keikhlasan. Tujuannya untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas ke depannya.
Kontribusi saya sebagai mahasiswa jurusan Teknologi pendidikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam pengimplemtasian pendekatan scientific, yang pertama adalah melakukan penataran kepada guru-guru sasaran. Penataran guru-guru melalui sebuah program pendidikan dan pelatihan (diklat) tentang pendekatan scientific dan pengimplementasiannya dalam pembelajaran, pada diklat tersebut guru-guru diajarkan membuat model pembelajaran yang benar dan sesuai dengan pembelajaran yang diampunya disekolah. Yang kedua, saya akan membuat sebuah video pembelajaran yang berisikan cara mengajar menggunakan pendekatan scientific, dalam video tersebut menjelaskan dari membuka hingga menutup pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, serta pembelajaran yang mengaplikasikan langsung pendekatan scientific. Dari diklat dan video pembelajaran tersebut saya harap mampu mengurangi jumlah guru-guru sasaran yang masih kesulitan menggunakan pendekatan scientific.

Simpulan dan Saran
Penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Siswa diberi kebebasan lebih dalam memahami materi pelajaran, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Bantuan guru diperlukan, tetapi semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Guru perlu diberi program pendampingan dan video pembelajaran untuk mengembangkan metode pembelajaran mereka. Guru harus melakukan perubahan mindset dan persiapan, diantaranya persiapan pengetahuan, persiapan fisik dan mental, serta persiapan hati untuk dapat menjalankan tugas dengan keikhlasan untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas.
Sumber : http://kumpulanartikelmahasiswa.blogspot.com

Beranda        Cara Pesan        Demo        F A Q        Bonus        Kontak