Web Sekolah Murah - Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar, Prof Dr Ibrahim Bafadal Mpd saat ditemui SURYA(Tribunnews.com Network) di sela penyelenggaraan Pagelaran Orkestra Simfoni Khasanah Bangsa, Karya Siswa Sabilillah Malang 2014, di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang, Minggu (21/12/2014).
Ia menjelaskan sekolah yang memutuskan untuk tetap melanjutkaan kurikulum 2013 akan segera diverifikasi oleh Kemendikbud. Verifikasi tersebut juga melibatkan Badan Akreditasi Sekolah.
“Ada empat aspek yang kami nilai, pertama akreditasi, lalu kesiapan guru, ketersediaan buku, dan siswanya,” kata Ibrahim.
Saat disinggung soal kondisi Kota Malang yang bersikukuh melanjutkan kurikulum 2013, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabililah ini juga mengaku sudah mendengarnya.
Begitu juga dengan Kota Surabaya. Menurutnya, dua kota ini di Jawa Timur sudah mengusulkan pada Kemendikbud untuk tetap melanjutkan Kurikulum 2013.
Sayangnya, ia masih belum tahu apakah usul dua kota ini diterima ataupun ditolak.
“Kalau usul untuk tetap melaksanakan kurikulum 2013 boleh saja. Silahkan, kami tidak melarang, walaupun hasil akhirnya tetap kami yang menentukan apakah layak atau tidak,” kata Ibrahim.
Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan Kota Malang menyampaikan tetap menggunakan kurikulum 2013 di seluruh sekolah.
Alasan mereka saat itu adalah seluruh sekolah sudah melakasanakan kurikulum 2013 selama tiga semester.
Di Kota Malang ini, hanya siswa di kelas 6, 9 dan 12 saja yang sampai kini masih menggunakan kurikulum 2006.
Ini disebabkan ujian akhir nasional tahun depan masih menggunakan kurikulum lama.
Ibrahim menambahkan Kemendikbud menunda pelaksanaan kurikulum 2013 di banyak tempat karena banyak sekolah yang belum siap.
“Tapi ini hanya ditunda tidak dibatalkan. Target kami tahun 2018 semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013,” paparnya.
Ia menjelaskan sekolah yang memutuskan untuk tetap melanjutkaan kurikulum 2013 akan segera diverifikasi oleh Kemendikbud. Verifikasi tersebut juga melibatkan Badan Akreditasi Sekolah.
“Ada empat aspek yang kami nilai, pertama akreditasi, lalu kesiapan guru, ketersediaan buku, dan siswanya,” kata Ibrahim.
Saat disinggung soal kondisi Kota Malang yang bersikukuh melanjutkan kurikulum 2013, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabililah ini juga mengaku sudah mendengarnya.
Begitu juga dengan Kota Surabaya. Menurutnya, dua kota ini di Jawa Timur sudah mengusulkan pada Kemendikbud untuk tetap melanjutkan Kurikulum 2013.
Sayangnya, ia masih belum tahu apakah usul dua kota ini diterima ataupun ditolak.
“Kalau usul untuk tetap melaksanakan kurikulum 2013 boleh saja. Silahkan, kami tidak melarang, walaupun hasil akhirnya tetap kami yang menentukan apakah layak atau tidak,” kata Ibrahim.
Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan Kota Malang menyampaikan tetap menggunakan kurikulum 2013 di seluruh sekolah.
Alasan mereka saat itu adalah seluruh sekolah sudah melakasanakan kurikulum 2013 selama tiga semester.
Di Kota Malang ini, hanya siswa di kelas 6, 9 dan 12 saja yang sampai kini masih menggunakan kurikulum 2006.
Ini disebabkan ujian akhir nasional tahun depan masih menggunakan kurikulum lama.
Ibrahim menambahkan Kemendikbud menunda pelaksanaan kurikulum 2013 di banyak tempat karena banyak sekolah yang belum siap.
“Tapi ini hanya ditunda tidak dibatalkan. Target kami tahun 2018 semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013,” paparnya.